JAYAPURA, papua_http.blogspot.com – Tim Gabungan TNI-Polri mengamankan 3 orang yang diduga jaringan kelompok kriminal bersenjata saat hendak melakukan transaksi jual beli amunisi di sejumlah tempat di Kota Jayapura, Rabu (28/1/2015).
Dalam penangkapan tersebut, tim gabungan TNI-Polri mengamankan barang bukti 500 butir amunisi kaliber 5,56 milimeter, uang tunai senilai Rp 1.353.000 dan beberapa barang lainnya.
Dari pantauan di Mapolda Papua, tiga orang yang tertangkap dalam penggerebekan tersebut antara lain AJ (29), FK (20) dan RW (27) digiring aparat bersenjata lengkap dengan pengawalan Provos TNI AD, ke gedung Direskrim Umum Polda Papua.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Kombes Pol Patrige Renwarin mengatakan, penggerebekan 3 anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) militan saat transaksi jual beli amunisi di PTC Entrop, Entrop, Distrik Jayapura Selatan dari pengembangan tertangkapnya 3 orang pengikut Purom Wenda di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Sabtu (24/1/2015).
“Penangkapan ini dari pengembangan kasus 3 anggota Purom Wenda yang tertangkap di Wamena. Saat ini ketiga anggota KNPB militan masih diperiksa tim Direktoran Reskrim Polda Papua,” jelas Patrige saat ditemui di Mapolda Papua, Rabu (28/1/2015).
Umpan
Menurut sumber redaksi papua_http, penggerebekan transaksi amunisi di PTC Entrop dilakukan sekitar pukul 11.45 WIT ketika tim gabungan TNI-Polri mengamankan 3 anggota KNPB militan dengan seorang oknum anggota TNI AD, Serma S sedang melakukan transaksi amunisi dalam sebuah mobil. Ketiga tersangka langsung diamankan ke Mapolda Papua untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara Serma S diamankan ke Mapomdam XVII Cenderawasih.
Terkait keterlibatan oknum anggota TNI dibantah Patrige. Menurut Patrige, dalam penangkapan tersebut, hanya 3 orang yang ditangkap dan tidak ada barang bukti yang diamankan.
Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan yang dihubungi wartawan melalui telepon selulernya mengatakan, Serma S yang diamankan dalam penggerebekan siang tadi hanya sebagai umpan karena yang bersangkutan mengenal orang yang diamankan tersebut.
“Jadi Serma S hanya sebagai umpan karena yang bersangkutan mengenal ketiga orang yang ditahan berdasarkan pengembangan pemeriksaan tiga orang anggota kelompok bersenjata di Wamena. Tidak ada transaksi amunisi dalam penggerebekan tersebut,” jelas Fransen.
*Red : Muhai_Tabuni
0 komentar:
Posting Komentar