widget

Senin, 07 September 2015

Akhir dari Popularitas Viktor Yeimo (Ketua KNPB)


Babak baru dari Kasus penculikan anak perempuan yang dilakukan oleh Viktor Yeimo (VY) /Ketua Pusat Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang terjadi beberapa waktu yang lalu 28/8/2015 berbuntut pada fase yang semakin rumit. Selain harus memenuhi tuntutan dari ibu korban untuk membayar denda sebesar Rp. 25.000.000,- dalam waktu 2 minggu atau batas waktu sampai dengan tanggal 10 September 2015.

Disamping itu VY juga mendapat gunjingan dari berbagai pihak atas kejadian tersebut, terutama dari simpatisan KNPB yang sebelumnya menganggap VY adalah sosok pemimpin bertanggung jawab dan memiliki karakter yang tepat. Namun semua itu menjadi Boomerang bagi VY sehingga meruntuhkan kepercayaan serta dukungan dari simpatisannya. Seperti yang di kemukakan salah satu anggota kelompok KNPB yang kami temui di salah satu tempat daerah Abepura - Papua beberapa saat yang lalu, Ia mengemukakan bahwa hal ini tidak bisa dibiarkan terus berlanjut. Apapun yang terjadi Ketua KNPB harus diganti secepatnya, jangan biarkan orang yang memiliki watak dan prilaku buruk tak beretika menjadi Ketua KNPB. Ini bukan Komite biasa, kami semua berjuang, jangan sampai perjuangan ini rusak hanya gara-gara ketuanya sering bertindak ceroboh, Tegasnya"

Bob Kobogau (anggota KNPB)
Sementara itu di tempat yang berbeda kami juga sempat menemui ibu Anita Kanelak selaku keluarga korban. Beliau menyampaikan bahwa VY belum membayar sepeserpun dari tuntutan yang kami layangkan bersama surat pernyataan kemarin. Saya minta kepada bapak polisi untuk mendampingi kami agar VY tidak macam-macam. Masalah alasan VY yang berdalih membawa anak saya karena sama-sama suka, saya selaku keluarga sekaligus ibu kandungnya tetap tidak terima bagaimanapun caranya. Kita orang Papua punya adat dan harga diri, Jangan karena dia punya kekayaan dan kuasa bisa seenaknya terhadap keluarga kami. Kami akan tuntut jalannya proses hukum ini meskipun sampai di pengadilan. (red.MT)

 
Design by Muhai Tabuni | Bloggerized by Muhay Tabuni - Pemuda Papua Blogger Themes | Muda Merdeka Papua Indonesia management