widget

Jumat, 25 April 2014

KKB Kembali Resahkan Warga Gurage Puncak Jaya


Foto Pengejaran

Puncak Jaya, 25 April 2014 Pos TNI di Gurage Kab. Puncak Jaya kembali terjadi kontak tembak antara (Tentara Nasional Indonesia) TNI dan ( Kelompok Kriminal Bersenjata ) KKB, Kejadian ini terjadi sekitar pukul 14.15 WIT, Dari info awal yang berhasil kami dapatkan dari warga di sekitar kejadian bahwa ada beberapa orang yang membawa senjata dan melewati semak menuju arah pos TNI di Gurage.

Dari kejadian tersebut dua orang anggota TNI terkena tembakan di bahu atas nama Rahman Hakim dan Tolang terkena serempet peluru di pelipis. namun saat dievakuasi menuju RS. Mulia, R. Hakim meninggal dalam perjalanan. Sedangkan Tolang masih dirawat secara intensif.

Dari kejadian tersebut warga merasa resah dan takut untuk keluar rumah mereka, demikian pula yang dikemukakan oleh kepala kampung yang sempat kami wawancarai di depan rumahnya. Mereka berharap agar aparat cepat menangani masalah ini dan segera menangkap Kelompok Kriminal tersebut.
 
 Hingga saat ini, Pihak TNI masih melakukan pengejaran dan penyisiran di kawasan Gurage dan sekitarnya.

                                      Muhai_Tabuni

Sabtu, 05 April 2014

Pergesekan antara Kubu Separatis Papua

some where in Jayapura

Setelah berbincang dengan pakar pengamat gerakan politik dan senjata di Papua Arnold Kogoya yang juga merupakan salah satu Lulusan terbaik Universitas Cenderawasih. Kami mendapatkan satu lagi titik terang tentang keterkaitan dari rangkaian insiden maupun aksi provokasi yang dilancarkan oleh pihak pengacau keamanan baik yang bersenjata maupun politik.

Dari berbagai data yang berhasil kami dapatkan tentang rangkaian kejadian yang saling berkaitan satu sama lain, Arnold menyampaikan bahwa dirinya menjamin akhir-akhir ini perpecahan antar kubu separatis kian memuncak, hal ini pula dapat di simpulkan akan terjadi pergolakan dan gesekan oleh pemimpin-pemimpin GSP/B di Papua.

Setelah kemarin Kubu Elias Ayakeding memberikan statemen mengenai Pemilu, Keamanan dan keinginan tersembunyinya, tenyata benar saja apa yang kemarin sempat kawan saya Arnold sempat sampaikan bahwa tidak akan lama kubu lainnya akan memberikan penentangan terhadap Elias. "Iya, perang dingin ini sudah dimulai sejak lama  dan pagi tadi adalah imbas lainnya dari kubu Matias Wenda, bahkan berawal dari sikap Lambert Peukikir yang sudah mulai sadar diri bahwa dirinya salah dan masih banyak lagi fakta fakta yang tak kami jadikan konsumsi umum." jelas Arnold.

Dapat kita ambil kesimpulan bahwa Kemajuan Papua yang sangat pesat ini sangat mengganggu ketenangan mereka. buktinya setiap kita ingin memajukan dan membangun papua untuk lebih baik, mereka sering kali hadir sebagai pengacau keamanan dan mencegah semua usaha pemerintah. Dari situ sudah bisa kita analisa bahwa gerakan ini tak ingin Papua maju dan lebih baik, mereka tak menghendaki generasi muda Papua makin cerdas, karena apabila itu terjadi maka lankah-langkah politik dan provokasi mereka untuk terus membodohi rakyat Papua tak akan lagi berjalan. ini kan sudah jelas bahwa mereka ingin membutakan rakyat papua dari kemajuan? apakah itu yang mereka katakan Merdeka?

"tanpa harus saya jelaskan satu persatu tentang arti dari Merdeka itu sendiri, saya yakin anda bisa berpikir jernih tentang hal ini." kata-kata itulah yang menutup perbincangan saya dengan kawan lama saya tadi siang di salah satu cafe wilayah kota Jayapura, kata yang simpel tapi menggertak saya dan memaksa berpikir.

                                                                                                                                                 Red* Warobay

Kontak Tembak di Perbatasan Indonesia- Papua New Guinea


Ilustrasi
Jayapura, Kontak senjata antara anggota aparat keamanan dan kelompok sipil bersenjata (KSB) menyebabkan dua anggota terluka di perbatasan RI - Papua Nugini, Sabtu (5/4/2014) 09:15 WIT.

Dari pantauan redaksi kami di lapangan menjelaskan bahwa Kontak senjata antara aparat keamanan dengan kelompok sipil bersenjata berawal dari aksi blokade jalan oleh kurang lebih 30 orang KBS menggunakan baju loreng kusut dan bersenjata sekitar jam 5:30 WIT dan mengibarkan bendera bintang kejora serta membakar bendera merah putih diujung batas RI-PNG sebelum titik zero.

Insiden tersebut menyebabkan 2 anggota aparat keamanan mengalami luka akibat terkena pecahan kaca saat berada di menara suar. Kedua anggota itu yakni Kapolres Kota Jayapura AKBP Alfred Papare terkena serpihan kaca dibagian lengan dan muka dilarikan ke RS. Bhayangkara, sedangkan Serma Tugino, anggota Kodim Jayapura terkena dibagian samping kepala atas telinga sebelah kanan, dan saat ini sudah ditangani secara intensif di RSMI Jayapura.

Dandim Jayapura Letkol Inf Wahyu kepada Redaksi kami mengaku sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan menerjunkan anggorta untuk turun kelapangan guna mengatasi insiden ini. Hingga berita ini diturunkan aparat gabungan masih melakukan pengejaran terhadap KBS.


                                                                                                                                 (Red_M.Tabuni)

Jumat, 04 April 2014

Elias Ayakeding : Papua dan Pemilu 2014

   




     Siang tadi saya dan salah satu redaksi menghadiri acara konferensi pers Elias Ayakeding yang mengatas namakan dirinya sebagai Kepala Kepolisian NFRPB/Negara Federal Republik Papua Barat tertanggal 4 April 2014 pukul 10.55 sampai dengan 11.30 WIT bertempat di Cafe Angellose, Abepura-Papua-Indonesia. Terkait persiapan penyelenggaraan Pemilu 2014 yang akan dilaksanakan tanggal 9 April nanti.

    Elias menyampaikan beberapa statemen dan himbauan yang ditujukan kepada para pengikutnya sebagai berikut :
1. Saya menyampaikan kepada seluruh suku adat papua agar menjaga ketertiban dan keamanan dan tidak terprofokasi terhadap isu-isu yang berkembang yang membuat papua tidak aman.
2. Saya menghimbau bagi masyarakat yang hendak ikut memilih dalam pileg, maka kami NRFPB tidak melarang, namun apabila ada masyarakat yang tidak ikut memilih dalam Pemilu agar tidak mengganggu jalannya prosesi Pemilihan Umum tersebut.
3. Petapa (Penjaga Tanah Papua) dan Kepolisian Adat akan membantu aparat keamanan dalam Pemilu Legislatif walaupun tidak terlibat secara langsung ditiap-tiap TPS.
4. Berkaitan dengan keamanan, saya mohon kepada pihak keamanan khusunya kepolisian untuk tidak menurunkan aparatnya ke kampung-kampung sehingga tidak membuat masyarakat merasa takut agar proses pemilihan ini dapat berlangsung dengan baik dan aman.
5. Saya tidak memberikan komentar atau tanggapan kepada masing-masing anggota Petapa mengenai pencoblosan, karena itu hak mereka sendiri yang penting tidak mengganggu atau memprovokasi kepada teman-teman yang akan memberikan hak suaranya pada saat pencoblosan.
6. Terkait pemberitaan KNPB yang akan memblokade pemilu legislatif, itu adalah isu yang bisa memprovokatori semua pihak, sehingga memperkeruh situasi.

    Dari beberapa statemen yang disampaikan Elias diatas, saya dan beberapa pakar dari redaksi mengambil kesimpulan bahwa :
1. Poin satu sampai dengan empat, secara terang-terangan Elias sudah mulai gerah dengan situasi yang dipolitisir kelompok yang tidak bertanggung jawab dan mengatasnamakan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Elias sendiri ingin menyudahi situasi yang selama ini bergesekan dengan hati nuraninya, karena sebenarnya dia juga ingin merasakan kedamaian dan ketentraman di Tanah Papua, bukan konflik yang terjadi karena tujuan yang tidak jelas.
2. Poin lima menjelaskan bahwa antara Elias dan pihak Petapa selama ini saling bergesekan dan tak sejalan sehingga menimbulkan perbedaan pendapat dalam sepak terjang mereka selama ini.
3. Bahwa Elias sama sekali tidak mendukung dan mengakui adanya gerakan KNPB karena dari bukti sejarah selama ini, KNPB selalu menimbulkan kerugian baik itu moral dan tidak sedikit menyebabkan jatuhnya korban orang asli Papua serta pendatang dikarenakan anarkisme yang selalu mereka lakukan. Jika ditelisik lebih dalam lagi perjuangan orang Papua selama ini adalah keamanan dan situasi yang kondusif, hal ini berbanding terbalik dengan apa yang selama ini dilakukan oleh organisasi masyarakat yang mengatasnamakan KNPB dan mengklaim dirinya sebagai Gerakan Perjuangan yang menginginkan kedamaian di Tanah Papua.

    Sudah menjadi rahasia umum pesatnya pembangunan dan kemajuan di Provinsi Papua dan Papua Barat, hal ini masih sebagian kecil dari rencana besar yang telah dicanangkan oleh pemerintah pusat untuk Papua, maka sekarang tinggal kita teruskan rencana tersebut untuk masa depan Papua dengan memberikan hak suara kita untuk memilih pemimpin guna masa depan Papua Indonesia yang lebih cerah.
                                        (red*Muhai_Tabuni)

 
Design by Muhai Tabuni | Bloggerized by Muhay Tabuni - Pemuda Papua Blogger Themes | Muda Merdeka Papua Indonesia management