widget

Jumat, 04 April 2014

Elias Ayakeding : Papua dan Pemilu 2014

   




     Siang tadi saya dan salah satu redaksi menghadiri acara konferensi pers Elias Ayakeding yang mengatas namakan dirinya sebagai Kepala Kepolisian NFRPB/Negara Federal Republik Papua Barat tertanggal 4 April 2014 pukul 10.55 sampai dengan 11.30 WIT bertempat di Cafe Angellose, Abepura-Papua-Indonesia. Terkait persiapan penyelenggaraan Pemilu 2014 yang akan dilaksanakan tanggal 9 April nanti.

    Elias menyampaikan beberapa statemen dan himbauan yang ditujukan kepada para pengikutnya sebagai berikut :
1. Saya menyampaikan kepada seluruh suku adat papua agar menjaga ketertiban dan keamanan dan tidak terprofokasi terhadap isu-isu yang berkembang yang membuat papua tidak aman.
2. Saya menghimbau bagi masyarakat yang hendak ikut memilih dalam pileg, maka kami NRFPB tidak melarang, namun apabila ada masyarakat yang tidak ikut memilih dalam Pemilu agar tidak mengganggu jalannya prosesi Pemilihan Umum tersebut.
3. Petapa (Penjaga Tanah Papua) dan Kepolisian Adat akan membantu aparat keamanan dalam Pemilu Legislatif walaupun tidak terlibat secara langsung ditiap-tiap TPS.
4. Berkaitan dengan keamanan, saya mohon kepada pihak keamanan khusunya kepolisian untuk tidak menurunkan aparatnya ke kampung-kampung sehingga tidak membuat masyarakat merasa takut agar proses pemilihan ini dapat berlangsung dengan baik dan aman.
5. Saya tidak memberikan komentar atau tanggapan kepada masing-masing anggota Petapa mengenai pencoblosan, karena itu hak mereka sendiri yang penting tidak mengganggu atau memprovokasi kepada teman-teman yang akan memberikan hak suaranya pada saat pencoblosan.
6. Terkait pemberitaan KNPB yang akan memblokade pemilu legislatif, itu adalah isu yang bisa memprovokatori semua pihak, sehingga memperkeruh situasi.

    Dari beberapa statemen yang disampaikan Elias diatas, saya dan beberapa pakar dari redaksi mengambil kesimpulan bahwa :
1. Poin satu sampai dengan empat, secara terang-terangan Elias sudah mulai gerah dengan situasi yang dipolitisir kelompok yang tidak bertanggung jawab dan mengatasnamakan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Elias sendiri ingin menyudahi situasi yang selama ini bergesekan dengan hati nuraninya, karena sebenarnya dia juga ingin merasakan kedamaian dan ketentraman di Tanah Papua, bukan konflik yang terjadi karena tujuan yang tidak jelas.
2. Poin lima menjelaskan bahwa antara Elias dan pihak Petapa selama ini saling bergesekan dan tak sejalan sehingga menimbulkan perbedaan pendapat dalam sepak terjang mereka selama ini.
3. Bahwa Elias sama sekali tidak mendukung dan mengakui adanya gerakan KNPB karena dari bukti sejarah selama ini, KNPB selalu menimbulkan kerugian baik itu moral dan tidak sedikit menyebabkan jatuhnya korban orang asli Papua serta pendatang dikarenakan anarkisme yang selalu mereka lakukan. Jika ditelisik lebih dalam lagi perjuangan orang Papua selama ini adalah keamanan dan situasi yang kondusif, hal ini berbanding terbalik dengan apa yang selama ini dilakukan oleh organisasi masyarakat yang mengatasnamakan KNPB dan mengklaim dirinya sebagai Gerakan Perjuangan yang menginginkan kedamaian di Tanah Papua.

    Sudah menjadi rahasia umum pesatnya pembangunan dan kemajuan di Provinsi Papua dan Papua Barat, hal ini masih sebagian kecil dari rencana besar yang telah dicanangkan oleh pemerintah pusat untuk Papua, maka sekarang tinggal kita teruskan rencana tersebut untuk masa depan Papua dengan memberikan hak suara kita untuk memilih pemimpin guna masa depan Papua Indonesia yang lebih cerah.
                                        (red*Muhai_Tabuni)

 
Design by Muhai Tabuni | Bloggerized by Muhay Tabuni - Pemuda Papua Blogger Themes | Muda Merdeka Papua Indonesia management