widget

Senin, 13 Oktober 2014

Taman Indonesia di Belgia dan Australia



Khusus bagi orang Indonesia yang tinggal di luar negeri atau kebetulan sedang berada di sana. Tak ada salahnya menyempatkan waktu sejenak untuk nostalgia atau sekedar melepas kangen akan kampung halaman di dua taman berikut ini.

Adalah Taman Indonesia namanya, taman ini merupakan taman yang sangat bertemakan Indonesia yang berada di dua negara yaitu di Belgia dan Australia. Nah, kenapa hanya di dua negara tersebut dan tidak di negara lainnya? hmmm, jawaban terbaiknya mungkin bisa ditanyakan ke pihak-pihak yang terkait kenapa hanya di Belgia dan Australia saja ada Taman Indonesia.

Ok, terlepas dari alasannya kenapa, namun dengan adanya dua taman Indonesia di dua negara tersebut menjadi semacam bukti pengakuan dan penghargaan bahwa Indonesia, dus kekayaan alam maupun budayanya berhasil memikat hati negara lain.

1.Taman Indonesia di Belgia
Taman di Belgia ini bernama The Kingdom Of Ganesha dan merupakan taman Indonesia satu-satunya di Eropa. Lokasinya berada di Parc Paradisio, Brugelette. Parc Paradisio ini adalah sebuah taman konservasi flora dan fauna yang dibangun sejak 2000 di tengah sisa bangunan chateau (kastil tua), dengan koleksi sekitar 1500 spesies tanaman dan 3500 spesies binatang.

Taman Indonesia sendiri luasnya mencapai 5 hektar dan di dalamnya banyak terdapat benda-benda yang sangat kental dengan Indonesia. Sebut saja, Puri Agung Shanti Buwana yang ukurannya sebesar ukuran sesungguhnya di Bali yang berdiri di atas sawah bertingkat ala sawah di Ubud. Selain itu juga ada replika besar candi Prambanan yang menjulang tinggi, serta bongkahan batu besar berderet ala Gunung Kawi di balik tembok candi.

Nah, di depan gerbang tamannya sendiri ada Rumah Toraja, replika candi Borobudur dan di bagian belakang tampak rumah tradisional Nusa Tenggara Timur, berderet melingkari ujung taman. Sampai dengan beragam patung, akar pohon tua, dan batang kayu pohon besar, yang telah menjadi fosil dari daerah Banten. Tak hanya itu, nanti dalam perkembangannya taman indonesia juga akan dilengkapi dengan dengan gajah Sumatera.

Adanya taman ini adalah berkat kecintaan CEO Parc Paradiso yang bernama Eric Domb kepada Indonesia. Dia membangun kompleks ini dengan dibantu oleh para seniman yang khusus didatangkan dari Bali. Pun dengan 22 orang pekerja yang juga didatangkan dari Bali dan Jawa Tengah.

Untuk menjaga keaslian dan keindonesiaan, batu-batu untuk membangun pura besar dan seluruh lapisan jalan setapak berasal dari Indonesia. Totalnya ada sekitar 320 kontainer batu-batu candi diimpor dari lereng gunung Merapi Jawa Tengah. Kerja keras membangun taman ini akhirnya terselaikan dua tahun kemudian sejak akhir 2006 kali pertamanya dibangun. Nah, pada saat peringatan 60 tahun dibukanya hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia, taman ini pun diresmikan oleh para pejabat dari kedua belah negara.

Taman ini pun tidak hanya menjadi pusat rekreasi yang menawarkan keakraban alam, manusia, dan kebudayaan, tetapi juga konservasi berkonsep moderen, yang mengibarkan promosi permanen bagi pariwisata, ekonomi dan investasi Indonesia di jantung Uni Eropa.

2.Taman Indonesia di Australia
Berbeda dengan Taman Nasional Kingdom of Ganesha, Taman Indonesia di Australia ini tidak berada di sebuah tempat konservasi, melainkan berada di sebuah kampus yang bernama Universitas Charles Darwin(CDU).

Taman Indonesia di Australia ini juga tidak sebesar taman yang ada di Belgia karena hanya dilengkapi beberapa pohon khas Nusantara, sebuah rumah model Minahasa, Sulawesi Utara yang merupakan taman kedua di lingkungan CDU setelah Taman Republik Rakyat China.

Selain itu juga terdapat patung "Garuda" dan "Saraswati" yang terletak di depan kantor baru rektorat CDU. Patung "Garuda" disumbangkan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, sedangkan patung perunggu "Saraswati" merupakan sumbangan Sultan Hamengku Buwono X yang dibuat oleh PT Studio Santiaji.

Proses pembangunan Taman Indonesia memakan waktu selama tiga tahun. Lamanya pembuatan lantaran ada hambatan dalam penyediaan dana pembuatan. Kendati begitu, taman ini pun rampung sepenuhnya pada tahun Oktober 2009 ini. Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Canberra termasuk di antara pihak yang menyumbangkan dana bagi pembangunan taman yang akan mempertegas eksistensi Indonesia di negara bagian Northern Territory dan CDU.

Masyarakat Lanny Jaya : " Tangkap & BASMI KKB Papua "

 
Lanny Jaya
Masyarakat Kabupaten Lanny Jaya Provinsi Papua  saat ini  sudah merasa sangat resah dan terganggu serta tidak nyaman dengan adanya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang mengatas namakan diri mereka sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Seluruh elemen masyarakat Lanny Jaya yang meliputi tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan, anggota DPRD, tokoh Pemuda, kepala distrik, kepala kampung, tokoh intelektual Kabupaten Lanny Jaya memberikan 6 pernyataan sikap yang telah disepakati bersama pada hari Senin tanggal 6 Oktober 2014 dalam menyikapi situasi keamanan di Lanny Jaya yang selama ini dilakukan oleh KKB.
Adapun isi dari 6 pernyataan sikap apabila terjadi lagi tindak kekerasan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di seluruh daerah Kabupaten Lanny Jaya maka telah disepakati sebagai berikut :
- Setiap kepala distrik, kepala kampung, LMD, tokoh gereja, kepala suku, intelektual dan seluruh masyarakat Lanny Jaya berkewajiban menjaga dan bertanggungjawab penuh atas terjadinya tindak kekerasan kriminal bersenjata didaerah/dikampungnya masing-masing.
- Apabila tindakan kekerasan oleh KKB terjadi lagi maka seluruh masyarakat akan melakukan perlawanan secara fisik terhadap KKB dimaksud. Apabila masyarakat tidak mampu menghadapi kekerasan KKB, maka memberikan ruang seluas-luasnya kepada TNI-Polri untuk berupaya melakukan penegakan hukum dan jika eskalasinya semakin tinggi maka aparat keamanan dapat melakukan operasi pengejaran terhadap KKB. Dampak operasi pemulihan keamanan seperti terbakarnya honai/rumah, kerugian harta benda menjadi tanggung jawab masyarakat yang memberikan ruang/tempat bagi KKB untuk melakukan aksi tersebut.
- Apabila terjadi korban manusia maka langkah-langkah yang diambil adalah jika ada korban sipil yang dilakukan oleh TNI/Polri ditempat kejadian maka yang bertanggungjawab adalah masyarakat yang memberi ruang dan tempat kepada KKB dan keluarganya dapat dilakukan denda adat. Jika terjadi kelalaian aparat TNI/Polri maka hal tersebut merupakan pelanggaran HAM dan sewaktu-waktu Pemda Lanny Jaya akan melakukan ganti rugi. Jika ada Anggota TNI/Polri yang terbunuh karena KKB dengan cara mencegat atau melakukan penyerangan di tempat tertentu maka dapat dijatuhkan sangsi adat dan yang bertanggung jawab disini adalah masyarakat pemberi ruang/tempat kepada KKB dan keluarganya serta kelompok kriminal yang melakukan aksinya. Apabila penembakan ataupun penghadangan terjadi dan dipastikan tidak diketahui oleh aparat desa maka pihak TNI/Polri akan bersikap profesional dalam menghadapi kejadian tersebut.
- Kepala Distrik, Kepala Kampung, LMD dan semua aparat Negara yang bertugas di Daerah, Distrik, Kampung wajib melakukan upaya kewaspadaan dini dengan melakukan tugas keamanan didaerahnya dan apabila masih terjadi lagi maka status kedinasan dari Kepala Distrik, Kepala Kampung dan LMD akan ditinjau.
- Apabila ditemukan aparat PNS, TNI dan Polri yang memberikan kontribusi dukungan kepada KKB, maka bagi PNS status kedinasannya akan di tinjau sedangkan untuk aparat TNI/Polri akan diproses sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
- Apabila kedapatan ada anak-anak dari kampung tertentu yang ikut-ikutan dengan KKB, maka pemerintah akan berurusan dengan kampung tersebut dan keluarga dari anak-anak tersebut.
Keenam Pernyataan sikap ini merupakan pernyataan sikap tertulis yang ditandatangani langsung oleh Bupati Lanny Jaya Befa Yigibalom SE, M.Si, Wakil Bupati Berthus Kogoya SH, Ketua DPRD Lanny Jaya Nius Kogoya S.Th, Ketua BPP-PGBP Pernius Kogoya DIP, TH, Dandim 1702/JWY Letkol Inf. C.D.B Andires SH, Kapolres Lanny Jaya Kompol Ali Sadikin SH, MAP, M.Si, dan Danyon 756/WMS Letkol Inf. Andi Parulian SIP.
Bupati Kabupaten Lanny Jaya Befa Yigibalom SE, M.Si juga telah mengatakan masyarakat Lanny Jaya sudah mengambil komitmennya untuk menyatakan sikap. Oleh sebab itu, masyarakat harus proaktif agar dapat mewujudkan keamanan ditengah-tengah masyarakat Kabupaten Lanny Jaya.
Selain itu, Ketua DPRD Lanny Jaya Nius Kogoya juga mengatakan bahwa pabrik pembuatan senjata tidak ada di Lanny Jaya. Oleh karena itu, pihaknya berharap kepada aparat keamanan agar dapat menangkap oknum-oknum yang menyalurkan senjata dan juga munisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Ini adalah ungkapan langsung yang dikeluarkan oleh Ketua DPRD Lanny Jaya Nius Kogoya, “Pabrik dan mesin untuk membuat senjata dan peluru itu tidak ada di Lanny Jaya, tidak ada di Papua, karena itu kami masyarakat Lanny Jaya menyatakan sikap dan tangkap orang itu,”.
Diharapkan oleh seluruh masyarakat Lanny Jaya agar TNI/Polri bukan hanya sekedar menjadi partner dengan pemerintah, tetapi juga harus bergandengan tangan dengan masyarakat awam agar masyarakat dapat dididik/dibina masalah bela negara sehingga bisa menuju kearah yang benar.
Perlu diingat dan dipahami bahwa yang dikeluarkan oleh masyarakat kabupaten Lanny Jaya ini yaitu merupakan “pernyataan” yang telah ditanda tangani, bukan hanya sebuah perkataan yang hanya diucapkan dan dapat hilang begitu saja.

 
Design by Muhai Tabuni | Bloggerized by Muhay Tabuni - Pemuda Papua Blogger Themes | Muda Merdeka Papua Indonesia management