“Papua tidak akan bisa merdeka dan lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), karena semua orang tahu sejarah Papua itu adalah merdeka bersama Indonesia”
Itulah sepelintir kalimat yang diucapkan oleh Gubernur Provinsi Papua Papua dalam acara Pisah Sambut Kapolda Papua 2014, dari Irjen Pol. Drs. M. Tito
Karnavian, MA, PhD kepada Brigjen Pol. Drs. Yotje Mende, M.Hum di Aula Gubernur
Provinsi Papua, Kamis, 11 September 2014.
Banyak orang mengetahui bahwa
sejarah Papua itu adalah Merdeka bersama Indonesia. Namun masih juga ada sekelompok orang
yang ingin memisahkan Papua dari Indonesia.
Enembe menjelaskan bahwa sekelompok orang itu adalah orang-orang yang tidak mengetahui
akan sejarah. Sehingga mereka
akhirnya terhasut oleh orang-orang yang memang menginginkan kemerdekaan Papua. Salah satu usaha
yang mereka lakukan adalah dengan menyerukan boikot
serta menyebarluaskan opini-opini negatif terhadap
pemerintah melalui
Sosial media ke masyarakat.
Selain itu dalam amanat yang diberikannya dalam acara tersebut, Gubernur
Provinsi Papua, Lukas Enembe mengharapkan kepada seluruh masyarakat Papua yang
ada di kota, pegunungan, dataran rendah, di pesisir untuk bisa memberi dukungan
kepada Polri, memberi informasi kepada Polri untuk apapun aksi-aksi yang
terjadi secara transparan, karena Papua ini baik, Papua ini damai dan dapat hidup
berdampingan dengan semua orang dalam bingkai Indonesia.
“Dengan kerjasama yang baik dan kompak
dengan Polsek dan Kodim-kodim yang ada disekitar kita maka kita akan melindungi
rakyat kita dari gangguan-gangguan keamanan”,tambahnya.
Enembe juga mengatakan dalam waktu dekat ini kita akan mengalami masa
transisi dari pemerintahan SBY ke Jokowi. Untuk kemungkinan kebijakan pemerintahan yang
baru ini seperti apa terhadap Papua dapat kita nilai nanti, tetapi yang jelas
apapun kebijakan yang dibuat oleh Bapak Jokowi kita akan mendukungnya.
0 komentar:
Posting Komentar