widget

Senin, 16 Desember 2013

SEPARATIS PAPUA MULAI PECAH DAN SALING MENEKAN SATU SAMA LAIN

ilustrasi

Kemajuan pembangunan dan teknologi Papua kian Pesat dan memberikan wajah baru bagi Papua, terbukti dengan banyaknya media sosial dan alat komunikasi canggih tersebar di Papua, hal ini menunjukkan bahwa pembangunan Papua sudah berjalan dengan baik, tinggal bagaimana kita menyaring mana yang baik dan mana yang berdampak negatif.

Seiring dengan itu semua, masih ada Kelompok ataupun golongan yang memanfaatkan situasi ini dengan membuat adu domba dan manipulasi data, serta tameng untuk menyelamatkan diri. Seperti yang telah dilakukan kelompok separatis baru-baru ini, mereka memalsukan surat instansi resmi negara untuk menjadikan tameng dari serangan kelompok separatis lainnya.

Informasi tentang Pecahnya Kelompok separatis Papua ini membuat sebagian kelompok menjadi resah, sehingga memberikan pukulan batin dan menyebabkan banyak Pentolan OPM kembali ke pangkuan NKRI. Adapun mantan petinggi OPM seperti Nicholas Jouwe, Engga Kiwo, Nick Messet dan yang lain telah menyatakan diri untuk kembali ke Pangkuan ibu pertiwi, namun setelah ditelisik ternyata bagi mereka begitu berat perjuangan untuk kembali ke NKRI, mereka mendapat banyak tantangan seperti  kecaman bahkan ancaman yang di terima dari kelompok separatis lainnya.

Hal ini memicu keresahan dan ketakutan beberapa anggota separatis yang ingin kembali ke NKRI terutama dengan adanya Surat palsu yang seakan-akan diterbitkan Instansi Keamanan setempat dengan dalih jaminan keamanan agar tidak ada upaya ancaman keamanan oleh kelompok lain. Namun ada tangan tangan yang tidak bertanggung jawab yang memanipulasi fakta yang terjadi dengan tema berita yang berbeda.

Miris memang,.. tapi itulah yang terjadi di Papua.. Saudara kita yang seharusnya menginginkan Kembali menggenggam dan mencium sang merah putih, terhalang oleh ancaman dan propaganda separatis lainnya.. Selama ini mereka meneriakkan Kebebasan untuk memilih, namun mereka juga mengharuskan untuk tetap di jalan yang salah. Semoga Papua selalu dalam lindungan Tuhan.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ORGANISASI MASSA DI PAPUA TUMBUH MENGUSUNG ISU KEMERDEKAAN, TAPI PADA PRAKTEKNYA ORMAS-ORMAS ITU BERDIRI SENDIRI SENDIRI DAN TIDAK MERASA MENJADI BAGIAN DARI KELOMPOK LAINNYA KARENA BILA ITU TERJADI MAKA ISI PERUT DAN RAHASIA KELOMPOKNYA AKAN TERBONGKAR... MASING-MAING KELOMPOK BERGERAK SEBGAI KEKUATAN PRESSURE ADALAH HANYA UNTUK MENDAPATKAN BAYARAN, KALAU MEREKA BERGABUNG DENGAN KELOMPOK LAIN, MAKA BAYARAN AKAN HARUS DIBAGI DENGAN KELOMPOK LAINNYA, DAN ITU MERUGIKAN BAGE KELOMPOK DEMONTSRAN YANG MENDAPAT ORDER.. LABIH BAIK SENDIRI-SENDIRI AGAR PEMBAGIAN UANGNYA LEBIH BESAR UNTUK KELOMPOKNYA SENDIRI...

Posting Komentar

 
Design by Muhai Tabuni | Bloggerized by Muhay Tabuni - Pemuda Papua Blogger Themes | Muda Merdeka Papua Indonesia management