Seperti yang kita ketahui bersama, 1 Desember adalah Hari peringatan HIV-AIDS sedunia. mari kita sedikit menelisik peranan Panitia Pertemuan Pemangku Kepentingan untuk Percepatan Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS di Tanah Papua guna menanggulangi masalah ini sampai pada akarnya sehingga kita bisa menyusun rencana aksi yang bisa menjawab permasalahan sekaligus menyentuh seluruh masyarakat sampai di kampung-kampung. sejak kasus pertama dilaporkan 18 tahun silam sebanyak tujuh kasus dan jumlah kasus HIV-AIDS di Papua saat ini sudah lebih dari empat ribu.
HIV, virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, kontan masuk jajaran salah satu pembunuh manusia terbesar sepanjang jaman. Maka tak heran ketika kalender menjejak tanggal Satu Desember-hari anti HIV/AIDS sedunia-, orang ramai-ramai turun ke jalan, membuat seminar hingga menggelar pertunjukan yang intinya menyerukan ajakan untuk meredam penyebaran virus maut ini.
Di Belanda sendiri peringatan hari anti HIV/AIDS sedunia itu sudah digeber sejak satu pekan sebelum tanggal Satu Desember. Dihentak lewat pagelaran Dance4Life yang kemudian disambung dengan berbagai acara khusus yang membahas HIV/AIDS. Puncaknya beberapa lokasi di Amsterdam dilaksanakan acara unjuk kepedulian terhadap penderita HIV/AIDS, serta upaya pencegahan maupun penanggulangan penyebaran HIV/AIDS. Kota-kota besar di Eropa juga diselenggarakan acara serupa. Aksi lain yang dilakukan berupa mengenakan pita merah tanda peduli. Bono, musisi terkenal U2 membuat himbauan via internet. Ia meminta perhatian atas wabah HIV/AIDS terutama di Afrika. AIDS di Belanda tahun 2006 membunuh 80 orang. Ini turun drastis dibanding akhir 90an yang menewaskan 444 orang.
"Informasi yang harus sampai ke masyarakat adalah pengetahuan tentang hidup sehat, upaya pencegahan penyakit menular termasuk HIV, gizi, rumah sehat, pendidikan dasar, dan ekonomi. Informasi harus disampaikan secara besar-besaran dan benar-benar sampai ke masyarakat.
Untuk itu, pengembangan program pendidikan yang disiarkan melalui media massa bisa di maksimalkan oleh instansi terkait.
Tujuan kegiatan ini adalah mempromosikan hasil-hasil penanggulangan AIDS, mensosialisasikan inovasi baru program penanggulangan AIDS yang berorientasi pada penanganan pada akar masalah dan pengintegrasian sistem pelayanan kesehatan masyarakat.
HIV, virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, kontan masuk jajaran salah satu pembunuh manusia terbesar sepanjang jaman. Maka tak heran ketika kalender menjejak tanggal Satu Desember-hari anti HIV/AIDS sedunia-, orang ramai-ramai turun ke jalan, membuat seminar hingga menggelar pertunjukan yang intinya menyerukan ajakan untuk meredam penyebaran virus maut ini.
Di Belanda sendiri peringatan hari anti HIV/AIDS sedunia itu sudah digeber sejak satu pekan sebelum tanggal Satu Desember. Dihentak lewat pagelaran Dance4Life yang kemudian disambung dengan berbagai acara khusus yang membahas HIV/AIDS. Puncaknya beberapa lokasi di Amsterdam dilaksanakan acara unjuk kepedulian terhadap penderita HIV/AIDS, serta upaya pencegahan maupun penanggulangan penyebaran HIV/AIDS. Kota-kota besar di Eropa juga diselenggarakan acara serupa. Aksi lain yang dilakukan berupa mengenakan pita merah tanda peduli. Bono, musisi terkenal U2 membuat himbauan via internet. Ia meminta perhatian atas wabah HIV/AIDS terutama di Afrika. AIDS di Belanda tahun 2006 membunuh 80 orang. Ini turun drastis dibanding akhir 90an yang menewaskan 444 orang.
Bagaimana dengan Papua? Menyikapi hal ini, yang terpenting yang bisa dilakukan adalah percepatan aksi pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS. Tiga hal yang bisa diterapkan:
Pertama, Sadar diri akan Resiko HIV-AIDS khususnya pemuda yang jiwanya masih bebas dan ingin mengenal segala hal. Apalagi yang terkait langsung dan mempunyai potensi besar mengakibatkan terjangkitnya Virus HIV-AIDS. maka hindarilah sex bebas, penggunaan jarum suntik secara bergaitian dan pemasangan tatto dengan jarum yang tidak steril.
Kedua, memberikan penyuluhan tentang HIV-AIDS secara intens khususnya untuk daerah yang memiliki potensi besar berkembangnya Virus berbahaya ini, serta memberikan himbauan kepada yang tidak terjangkit agar tetap menjaga komunikasi sosial agar ODHA tidak merasa terkucilkan dan terasing.
Kedua, memberikan penyuluhan tentang HIV-AIDS secara intens khususnya untuk daerah yang memiliki potensi besar berkembangnya Virus berbahaya ini, serta memberikan himbauan kepada yang tidak terjangkit agar tetap menjaga komunikasi sosial agar ODHA tidak merasa terkucilkan dan terasing.
Ketiga, mempertahankan dan menekan jumlah penderita HIV-AIDS dengan menjaga kedua
"Informasi yang harus sampai ke masyarakat adalah pengetahuan tentang hidup sehat, upaya pencegahan penyakit menular termasuk HIV, gizi, rumah sehat, pendidikan dasar, dan ekonomi. Informasi harus disampaikan secara besar-besaran dan benar-benar sampai ke masyarakat.
Untuk itu, pengembangan program pendidikan yang disiarkan melalui media massa bisa di maksimalkan oleh instansi terkait.
Tujuan kegiatan ini adalah mempromosikan hasil-hasil penanggulangan AIDS, mensosialisasikan inovasi baru program penanggulangan AIDS yang berorientasi pada penanganan pada akar masalah dan pengintegrasian sistem pelayanan kesehatan masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar